Sabtu, 08 Oktober 2016

Digital Music

 Apa itu Digital Music ?






Digital Music (Musik Digital) adalah reproduksi suara dari sinyal digital yang telah dirobah keasalnya menjadi sinyal analog, perekaman suara digital dengan cara pengkodean angka biner hasil dari perobahan sinyal suara analog dengan bantuan frekwensi sampling. Musik digital bisa juga berasal dari suara sintetis, contoh peralatan sumber suara sintetis MIDI merupakan sumber suara digital berbagai instrumen musik yang bisa dimainkan oleh pemusik. Bentuk penyimpanan sinyal digital dalam media berbasis teknologi komputer. Format digital dapat menyimpan data dalam jumlah besar, jangka panjang dan berjaringan luas.


Sejarah Singkat Perkembangan Format Musik

Awalnya, piringan hitam merupakan sebuah alat yang memiliki pena yang bergetar untuk menghasilkan bunyi dari sebuah disc. Ide ini berasal dari Charles Cros dari Perancis pada tahum 1887. Namun sayangnya tidak pernah terwujud. Pada tahun yang sama, Thomas A. Edison menemukan Phonograph (pemutar piringan hitam) yang berfungsi untuk merekam suara yang kebanyakan digunakan untuk keperluan kantor. Nama Gramophone berasal dari Emilie Berliner yang pada tahun 1888 menemukan piringan hitam jenis baru dan mematenkannya di bawah label Berliner Gramaphone. Pada tahun 1918 masa pematenan berakhir, semua label pun berlomba-lomba untuk memproduksi piringan hitam. Pada masa itu, kebanyakan pemilik gramophone masih terbatas pada kalangan menengah atas saja.

Compact audio cassette diperkenalkan oleh Philips sebagai media penyimpanan audio di Eropa pada tahun 1963. Kemudian pada tahun 1965 mulai diproduksi secara massal. Pada tahun 1971, Advent Corporation memperkenalkan Model 201 tape deck yang mengkombinasikan filter Dolby Type B dan pita magnetik chromium dioxide (Cr02). Tahun 1980an muncul Walkman dari Sony sebagai media pemutar kaset portable. Pita kaset dapat merekam lagu dengan durasi hingga 1 jam di setiap sisinya. Kualitasnya cukup baik namun kerap kali terjadi penurunan kualitas suara yang dihasilkan ketika pita kaset mengalami gangguan, kotor atau rusak.


DAT (Digital Audio Tape)

Digital Audio Tape merupakan rekaman digital yang memakai pita magnetik, tapi sayang waktu kemunculannya dipasaran luas kedahuluan rekaman digital pada kepingan CD, sehingga tidak banyak dikenal orang, hanya dari kalangan tertentu saja yang memiliki, hal ini pada masa itu waktu peralihan dari rekaman analog ke rekaman digital pihak produsen DAT kurang berani melempar ke pasaran luas karena perekaman digital jika di-copy hasilnya akan persis sama dengan yang asli yaitu distorsi suara tidak terdeteksi. Sedang pihak dari rekaman CD berani spekulasi untuk memproduksi rekaman diatas kepingan CD untuk dipasarkan secara luas.

CD dibuat dengan cara perekaman sinyal yang berbeda dari generasi perekaman sebelumnya, perekaman pada piringan hitam dan perekaman pita magnetik bentuk perekamannya berupa sinyal analog, sedangkan perekaman dipermukaan kepingan CD berupa sinyal digital yaitu pengkodean sinyal 0 dan sinyal 1, hal ini dalam usaha untuk merampingkan media penyimpanan musik dengan memperbaiki kualitas suara yang dihasilkan.

Pada November 1984, dua tahun setelah CD diproduksi secara massal, Sony mengeluarkan Discman sebagai media pemutar portable. Musik dalam format CD, VCD maupun DVD memiliki kualitas suara yang lebih baik tetapi tetap mengalami gangguan jika disc tersebut tergores, berdebu ataupun rusak.


MP3,

Pertama kali mulai dikembangkan oleh dua warga Jerman, yakni Dieter Seitzer dan Heinz Gerhauser. MPEG-1 Audio layers 3 atau yang lebih populer dengan sebutan MP3 merupakan salah satu format berkas hasil pengodean audio atau suara yang mempunyai kompresi lebih baik. Berkas tersebut telah dikembangkan oleh insinyur dari Jerman bernama karlheinz Brandenburg. Proses pengolahan file audio dengan format MP3 hampir sama dengan proses pengolahan hasil perekaman suara, namun mode suara yang digunakan umumnya adalah stereo. Tidak jauh berbeda dari Yayan Sopyan dalam bukunya berjudul “Membuat Musik Digital dengan ModPlug Tracker”, mengungkapkan bahwa file suara berformat MP3 merupakan file WAVE juga, namun file WAVE tersebut dikompresikan dengan cara-cara tertentu sehingga bisa berukuran lebih kecil ketimbang ukuran file WAVE yang menjadi sumbernya.

Kepopuleran musik digital format MP3 ini dikarenakan ukuran filenya yang relative kecil namun dengan kualitas yang tentunya tidak kalah dengan audio CD. Format ini telah dikembangkan serta dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file jenis MP3 sudah memiliki kualitas yang baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menghadirkan kualitas sama dengan bitrate setengah dari MP3.

Bit rate merupakan kecepatan olah data digital dengan parameternya bps/kbps. Sedangkan sampling rate atau biasa juga disebut dengan sampling frekuensi, merupakan kecepatan olah data sampel yang parameternya Hz. MP3 Pro kini kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 tentu saja dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas audio atau suaranya tidak akan sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro



WMA,

WMA merupakan kepanjangan dari Windows Media Audio yang merupakan berkas advanced system format atau ASF yang turut menyertakan data audio yang dikompresi dengan codec WMA. Dengan menggunakan ekstensi yang terpisah, maka pemakai bisa mengunduh atau menginstall player-nya di perangkat komputer masing-masing. WMA hanyalah media pemutar data berupa audio saja.

Dibandingkan mengadopsi MP3, windows menciptakan kompresinya secara khusus yakni WMA. Meskipun WMA bisa dimainkan oleh berbagai media player, tetap saja format WMA ini tidak dapat menggantikan MP3, karena semua yang datang dalam format WMA biasanya disertai dengan proteksi. Windows Media Player dengan otomatis bisa menyisipkan proteksi copy ke dalam file berformat WMA, dengan tujuan untuk menghindari diputarnya file tersebut di media player lain (MP3 player portable). Untuk membuat data audio WMA tidak terproteksi secara otomatis oleh Windows Media Player, maka pengguna harus mengklik menu tools lalu pilih options. Tepat pada jendela options, klik tab copy music, lalu kemudian uncheck pada bagian Copy Protect Music. Maka pengguna dapat memainkan data dengan format WMA di media player lainnya. Musik berformat WMA memiliki Digital Right Management (DRM), yakni fitur yang mampu mencegah tindakan piracy atau pembajakan di dalam industri musik tanah air dan dunia yang saat ini sudah terlampau parah dan begitu ditakuti oleh para vendor.


AAC,

AAC merupakan singkatan dari Advanced Audio Coding yang diciptakan untuk menutupi beberapa kelemahan data dalam format MP3. AAC telah dikembangkan dari sistem bernama MPEG-2 Part 7 dan juga MPEG-4 Part 3 sebagai file audio coding yang mempunyai bit rate menengah atas. File AAC cukup terkenal melalui jukebox iPod dan iTunes, dengan frekuensi sampel yang lebih luas mulai dari 8-96 kHz dibandingkan dengan MP3 yang hanya memiliki rentang 16-48 kHz. AAC turut dikenal dalam format MP4 serta M4A. Perkembangan lebih lanjut dari AAC lahir dalam versi High Efficiency AAC serta Enhanced aacPlus. AAC dilengkapi dengan sistem berupa SBR atau Spectral Band Replication yang fungsinya untuk menjernihkan kualitas audio. Versi ini kemudian disebut dengan MP3pro. Sedangkan untuk AAC++ adalah yang telah dimasukkan teknologi Parametric Stereo hingga menyerupai fitur joint stereo MP3.

Maka bagi seluruh pengguna yang melakukan pengunduhan atau download musik pada situs seperti RealsaRhapsody serta iTunes, akan menjumpai format musik digital berupa AAC yang turut memproteksi copy serta jarang didukung oleh music player portable. Hal tersebut sangat wajar, karena format AAC memang dirancang khusus untuk pemutar musik milik Apple, yaitu iPod. iPod memang bisa memainkan musik berformat MP3 dan juga AAC, namun tidak untuk file WMA. Meskipun pengguna sebenarnya bisa mengonversi dari format WMA menjadi AAC terlebih dahulu.


WAV,

Merupakan standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi dan karena berukuran besar. Musik dengan format WAV (Waveform Audio Format) adalah suatu audio file standar windows yang dipakai ke dalam komputer atau laptop yang OS-nya Windows. WAV mempunyai bentuk berupa format audio umum yang tidak terkompresi, dengan demikian mampu menyimpan detil suara secara keseluruhan yang biasanya dalam bentuk dua kanal suara. Musik digital dalam format WAV sendiri telah dikembangkan oleh Microsoft dan IBM dimana merupakan variasi atas format bitstream RIFF serta setara dengan format IFF dan juga AIFF yang dipakai pada komputer Amiga dan Macintosh. Format WAV pada era sekarang tidak begitu sering digunakan oleh penikmat musik dikarenakan ukuranya dan kualitasnya yang jauh dari kualitas baik (Soeprihadi, 2011). WAV biasanya bisa disimpan ke dalam perangkat handphone namun dengan durasi pendek atau ukuran yang kecil dan kualitas rendah.


Real Audio,

Real Audio merupakan format dari musik digital yang didirikan oleh RealNetworks yang pada umumnya dipakai di dalam audio streaming atau khusus dirancang untuk internet. Format jenis Real Audio biasa ditemukan pada bitrate rendah dan saat digunakan dalam layanan streaming, bitrate-nya berada pada 128 kbps ke atas, maka RealAudio memakai standar AAC MPEG-4.


MIDI,

Musik digital format MIDI (Musical Instrument Digital Interface) merupakan format audio yang sangat pas untuk audio hasilan oleh synthesizer atau piranti elektronik yang lainnya. MIDI pada umumnya memiliki ukuran yang relatif kecil dan acapkali digunakan sebagai ringtone ponsel. Dengan sistem ini, maka dapat dilakukan hubungan komunikasi data antar beberapa instrument musik elektronik atau komputer. Ross (2009) berpendapat bahwa MIDI bukanlah sebuah musik, karena tidak berisi suara aktual/nyata, dan bukanlah format musik digital seperti MP3 atau WAV. MIDI dapat dimainkan disembarang perangkat elektronik yang tentunya mempunyai perangkat synthesizer.


Ogg Vorbis,

Format musik digital jenis ini merupakan penyedia musik digital gratis dan dibuat oleh komunitas pengembang. Ogg Vorbis membuat file musik digital dengan kualitas yang sama baiknya dengan kualitas MP3 atau justru lebih baik. Format ini benar-benar bersifat gratis, terbuka, dan tidak terpaten. Disaat kebanyakan format kompresi audio dibuat oleh perusahaan besar demi mencapai keuntungan, maka format Ogg Vorbis tidak demikian. Seluruh masyarakat dapat memakai format ini di dalam berbagai program, baik freeware maupun shareware tanpa membayar apapun. Walaupun format dengan kualitas tinggi, namun karena kurangnya pendanaan dalam pasar yang besar, membuat format ini masih jauh dari lingkaran pertarungan format musik termasuk di Indonesia. Namun dengan dukungan Winamp serta player lain, format Ogg sedang berkembang pesat. Dengan bersifat open source serta bebas pakai, maka diyakini format ini akan semakin berkembang seiring berjalannya waktu.










source :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Perkembangan_Musik_Digital
- https://suhailykamil.wordpress.com/2012/01/05/music-digital/