Sabtu, 08 Oktober 2016

Digital Music

 Apa itu Digital Music ?






Digital Music (Musik Digital) adalah reproduksi suara dari sinyal digital yang telah dirobah keasalnya menjadi sinyal analog, perekaman suara digital dengan cara pengkodean angka biner hasil dari perobahan sinyal suara analog dengan bantuan frekwensi sampling. Musik digital bisa juga berasal dari suara sintetis, contoh peralatan sumber suara sintetis MIDI merupakan sumber suara digital berbagai instrumen musik yang bisa dimainkan oleh pemusik. Bentuk penyimpanan sinyal digital dalam media berbasis teknologi komputer. Format digital dapat menyimpan data dalam jumlah besar, jangka panjang dan berjaringan luas.


Sejarah Singkat Perkembangan Format Musik

Awalnya, piringan hitam merupakan sebuah alat yang memiliki pena yang bergetar untuk menghasilkan bunyi dari sebuah disc. Ide ini berasal dari Charles Cros dari Perancis pada tahum 1887. Namun sayangnya tidak pernah terwujud. Pada tahun yang sama, Thomas A. Edison menemukan Phonograph (pemutar piringan hitam) yang berfungsi untuk merekam suara yang kebanyakan digunakan untuk keperluan kantor. Nama Gramophone berasal dari Emilie Berliner yang pada tahun 1888 menemukan piringan hitam jenis baru dan mematenkannya di bawah label Berliner Gramaphone. Pada tahun 1918 masa pematenan berakhir, semua label pun berlomba-lomba untuk memproduksi piringan hitam. Pada masa itu, kebanyakan pemilik gramophone masih terbatas pada kalangan menengah atas saja.

Compact audio cassette diperkenalkan oleh Philips sebagai media penyimpanan audio di Eropa pada tahun 1963. Kemudian pada tahun 1965 mulai diproduksi secara massal. Pada tahun 1971, Advent Corporation memperkenalkan Model 201 tape deck yang mengkombinasikan filter Dolby Type B dan pita magnetik chromium dioxide (Cr02). Tahun 1980an muncul Walkman dari Sony sebagai media pemutar kaset portable. Pita kaset dapat merekam lagu dengan durasi hingga 1 jam di setiap sisinya. Kualitasnya cukup baik namun kerap kali terjadi penurunan kualitas suara yang dihasilkan ketika pita kaset mengalami gangguan, kotor atau rusak.


DAT (Digital Audio Tape)

Digital Audio Tape merupakan rekaman digital yang memakai pita magnetik, tapi sayang waktu kemunculannya dipasaran luas kedahuluan rekaman digital pada kepingan CD, sehingga tidak banyak dikenal orang, hanya dari kalangan tertentu saja yang memiliki, hal ini pada masa itu waktu peralihan dari rekaman analog ke rekaman digital pihak produsen DAT kurang berani melempar ke pasaran luas karena perekaman digital jika di-copy hasilnya akan persis sama dengan yang asli yaitu distorsi suara tidak terdeteksi. Sedang pihak dari rekaman CD berani spekulasi untuk memproduksi rekaman diatas kepingan CD untuk dipasarkan secara luas.

CD dibuat dengan cara perekaman sinyal yang berbeda dari generasi perekaman sebelumnya, perekaman pada piringan hitam dan perekaman pita magnetik bentuk perekamannya berupa sinyal analog, sedangkan perekaman dipermukaan kepingan CD berupa sinyal digital yaitu pengkodean sinyal 0 dan sinyal 1, hal ini dalam usaha untuk merampingkan media penyimpanan musik dengan memperbaiki kualitas suara yang dihasilkan.

Pada November 1984, dua tahun setelah CD diproduksi secara massal, Sony mengeluarkan Discman sebagai media pemutar portable. Musik dalam format CD, VCD maupun DVD memiliki kualitas suara yang lebih baik tetapi tetap mengalami gangguan jika disc tersebut tergores, berdebu ataupun rusak.


MP3,

Pertama kali mulai dikembangkan oleh dua warga Jerman, yakni Dieter Seitzer dan Heinz Gerhauser. MPEG-1 Audio layers 3 atau yang lebih populer dengan sebutan MP3 merupakan salah satu format berkas hasil pengodean audio atau suara yang mempunyai kompresi lebih baik. Berkas tersebut telah dikembangkan oleh insinyur dari Jerman bernama karlheinz Brandenburg. Proses pengolahan file audio dengan format MP3 hampir sama dengan proses pengolahan hasil perekaman suara, namun mode suara yang digunakan umumnya adalah stereo. Tidak jauh berbeda dari Yayan Sopyan dalam bukunya berjudul “Membuat Musik Digital dengan ModPlug Tracker”, mengungkapkan bahwa file suara berformat MP3 merupakan file WAVE juga, namun file WAVE tersebut dikompresikan dengan cara-cara tertentu sehingga bisa berukuran lebih kecil ketimbang ukuran file WAVE yang menjadi sumbernya.

Kepopuleran musik digital format MP3 ini dikarenakan ukuran filenya yang relative kecil namun dengan kualitas yang tentunya tidak kalah dengan audio CD. Format ini telah dikembangkan serta dipatenkan oleh Fraunhofer Institute. Dengan bitrate 128 kbps, file jenis MP3 sudah memiliki kualitas yang baik. Namun MP3 Pro-format penerus MP3-menghadirkan kualitas sama dengan bitrate setengah dari MP3.

Bit rate merupakan kecepatan olah data digital dengan parameternya bps/kbps. Sedangkan sampling rate atau biasa juga disebut dengan sampling frekuensi, merupakan kecepatan olah data sampel yang parameternya Hz. MP3 Pro kini kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 tentu saja dapat memainkan file MP3 Pro-namun kualitas audio atau suaranya tidak akan sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro



WMA,

WMA merupakan kepanjangan dari Windows Media Audio yang merupakan berkas advanced system format atau ASF yang turut menyertakan data audio yang dikompresi dengan codec WMA. Dengan menggunakan ekstensi yang terpisah, maka pemakai bisa mengunduh atau menginstall player-nya di perangkat komputer masing-masing. WMA hanyalah media pemutar data berupa audio saja.

Dibandingkan mengadopsi MP3, windows menciptakan kompresinya secara khusus yakni WMA. Meskipun WMA bisa dimainkan oleh berbagai media player, tetap saja format WMA ini tidak dapat menggantikan MP3, karena semua yang datang dalam format WMA biasanya disertai dengan proteksi. Windows Media Player dengan otomatis bisa menyisipkan proteksi copy ke dalam file berformat WMA, dengan tujuan untuk menghindari diputarnya file tersebut di media player lain (MP3 player portable). Untuk membuat data audio WMA tidak terproteksi secara otomatis oleh Windows Media Player, maka pengguna harus mengklik menu tools lalu pilih options. Tepat pada jendela options, klik tab copy music, lalu kemudian uncheck pada bagian Copy Protect Music. Maka pengguna dapat memainkan data dengan format WMA di media player lainnya. Musik berformat WMA memiliki Digital Right Management (DRM), yakni fitur yang mampu mencegah tindakan piracy atau pembajakan di dalam industri musik tanah air dan dunia yang saat ini sudah terlampau parah dan begitu ditakuti oleh para vendor.


AAC,

AAC merupakan singkatan dari Advanced Audio Coding yang diciptakan untuk menutupi beberapa kelemahan data dalam format MP3. AAC telah dikembangkan dari sistem bernama MPEG-2 Part 7 dan juga MPEG-4 Part 3 sebagai file audio coding yang mempunyai bit rate menengah atas. File AAC cukup terkenal melalui jukebox iPod dan iTunes, dengan frekuensi sampel yang lebih luas mulai dari 8-96 kHz dibandingkan dengan MP3 yang hanya memiliki rentang 16-48 kHz. AAC turut dikenal dalam format MP4 serta M4A. Perkembangan lebih lanjut dari AAC lahir dalam versi High Efficiency AAC serta Enhanced aacPlus. AAC dilengkapi dengan sistem berupa SBR atau Spectral Band Replication yang fungsinya untuk menjernihkan kualitas audio. Versi ini kemudian disebut dengan MP3pro. Sedangkan untuk AAC++ adalah yang telah dimasukkan teknologi Parametric Stereo hingga menyerupai fitur joint stereo MP3.

Maka bagi seluruh pengguna yang melakukan pengunduhan atau download musik pada situs seperti RealsaRhapsody serta iTunes, akan menjumpai format musik digital berupa AAC yang turut memproteksi copy serta jarang didukung oleh music player portable. Hal tersebut sangat wajar, karena format AAC memang dirancang khusus untuk pemutar musik milik Apple, yaitu iPod. iPod memang bisa memainkan musik berformat MP3 dan juga AAC, namun tidak untuk file WMA. Meskipun pengguna sebenarnya bisa mengonversi dari format WMA menjadi AAC terlebih dahulu.


WAV,

Merupakan standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini sering dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi dan karena berukuran besar. Musik dengan format WAV (Waveform Audio Format) adalah suatu audio file standar windows yang dipakai ke dalam komputer atau laptop yang OS-nya Windows. WAV mempunyai bentuk berupa format audio umum yang tidak terkompresi, dengan demikian mampu menyimpan detil suara secara keseluruhan yang biasanya dalam bentuk dua kanal suara. Musik digital dalam format WAV sendiri telah dikembangkan oleh Microsoft dan IBM dimana merupakan variasi atas format bitstream RIFF serta setara dengan format IFF dan juga AIFF yang dipakai pada komputer Amiga dan Macintosh. Format WAV pada era sekarang tidak begitu sering digunakan oleh penikmat musik dikarenakan ukuranya dan kualitasnya yang jauh dari kualitas baik (Soeprihadi, 2011). WAV biasanya bisa disimpan ke dalam perangkat handphone namun dengan durasi pendek atau ukuran yang kecil dan kualitas rendah.


Real Audio,

Real Audio merupakan format dari musik digital yang didirikan oleh RealNetworks yang pada umumnya dipakai di dalam audio streaming atau khusus dirancang untuk internet. Format jenis Real Audio biasa ditemukan pada bitrate rendah dan saat digunakan dalam layanan streaming, bitrate-nya berada pada 128 kbps ke atas, maka RealAudio memakai standar AAC MPEG-4.


MIDI,

Musik digital format MIDI (Musical Instrument Digital Interface) merupakan format audio yang sangat pas untuk audio hasilan oleh synthesizer atau piranti elektronik yang lainnya. MIDI pada umumnya memiliki ukuran yang relatif kecil dan acapkali digunakan sebagai ringtone ponsel. Dengan sistem ini, maka dapat dilakukan hubungan komunikasi data antar beberapa instrument musik elektronik atau komputer. Ross (2009) berpendapat bahwa MIDI bukanlah sebuah musik, karena tidak berisi suara aktual/nyata, dan bukanlah format musik digital seperti MP3 atau WAV. MIDI dapat dimainkan disembarang perangkat elektronik yang tentunya mempunyai perangkat synthesizer.


Ogg Vorbis,

Format musik digital jenis ini merupakan penyedia musik digital gratis dan dibuat oleh komunitas pengembang. Ogg Vorbis membuat file musik digital dengan kualitas yang sama baiknya dengan kualitas MP3 atau justru lebih baik. Format ini benar-benar bersifat gratis, terbuka, dan tidak terpaten. Disaat kebanyakan format kompresi audio dibuat oleh perusahaan besar demi mencapai keuntungan, maka format Ogg Vorbis tidak demikian. Seluruh masyarakat dapat memakai format ini di dalam berbagai program, baik freeware maupun shareware tanpa membayar apapun. Walaupun format dengan kualitas tinggi, namun karena kurangnya pendanaan dalam pasar yang besar, membuat format ini masih jauh dari lingkaran pertarungan format musik termasuk di Indonesia. Namun dengan dukungan Winamp serta player lain, format Ogg sedang berkembang pesat. Dengan bersifat open source serta bebas pakai, maka diyakini format ini akan semakin berkembang seiring berjalannya waktu.










source :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Perkembangan_Musik_Digital
- https://suhailykamil.wordpress.com/2012/01/05/music-digital/

Rabu, 11 Mei 2016


Kebudayaan Asing Yang Mudah & Sulit diterima






Pengertian Kebudayaan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

KEBUDAYAAN YANG MUDAH DITERIMA DAN SULIT DITERIMA

Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadian yang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Adanya kemajuan teknologi dan komunikasi menyebabkan informasi yang datang dari luar pun dapat dengan mudah kita terima. Misalnya , lewat radio, televisi, dan lain-lain.
Teknologi memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam. Perkembangan teknologi di Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Jerman, dan Jepang merupakan contoh di mana masyarakat tidak lagi pasif menghadapi tantangan alam sekitar. Keadaan semacam ini disebut modernisasi yang akan berkembang terus sampai melahirkan Era Globalisasi.
Adanya globalisasi menyebabkan unsur-unsur budaya asing akan mudah masuk ke Indonesia. Budaya yang datang dari luar tidak semuanya positif bagi perkembangan dan kehidupan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Tetapi unsur-unsur budaya asing yang masuk juga ada yang bersifat negatif.

Pada umumnya unsur budaya kebendaan seperti peralatan yang mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat, mudah diterima oleh masyarakat. Misalnya, alat tulis-menulis yang banyak digunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan Barat.
Selain itu, unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat yang besar seperti radio transitor sebagai alat media massa yang termasuk unsur kebudyaan yang mudah diterima. Unsur-unsur tersebut dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima. Misalnya, mesin penggiling padi dengan biaya murah dan pengetahuan teknis yang sederhana dapat digunakan untuk melengkapi pabrik penggilingan.

Unsur-unsur asing yang diterima tentunya lebih dulu mengalami proses pengolahan. Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh masyarakat misalnya unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan dan ideologi. Selain itu, unsur-unsur yang dipelajari pada tahap pertama proses sosialisasi misalnya, makanan pokok suatu masyarakat juga termasuk salah satu unsur kebudayaan yang sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan yang sangat sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan juga akan masuk. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan juga akan masuk. Hal ini akan membawa dampak positif dan negatif.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.




Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.

·         Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :

1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

·         Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :

1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas negara menjadi bias. Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya universal. Globalisasi sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.

Unsur globalisasi yang sulit diterima masyarakat:

1. Teknologi yang rumit dan mahal.
2. Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi.
3. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
Unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat:
1. Unsur yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
2. Teknologi tepat guna, teknologi yang langsung dapat diterima oleh masyarakat.
3. Pendidikan formal di sekolah.

FAKTOR YANG MEMBUAT BUDAYA ASING MUDAH DITERIMA :

1. Faktor kurangnya pengawasan orang tua
2. Fakto pertemanan / pergaulan
3. Faktor lingkungan
4. Fakor teknologi

Dari faktor-faktor di atas ini sangat berpengaruh untuk perkembangan anak bangsa / penerus-penerus pahlawan bangsa. Faktor-faktr ini harus benar-benar di perhatikan dan jangan sekalipun di anggap remeh.

source :
http://rizkanoviarti.blogspot.sg/2013/11/tugas-ilmu-budaya-dasar.html

Rabu, 16 Maret 2016

Senyum Sejuta Matahari

" Senyum Sejuta Matahari "


Sosok laki-laki dengan rambut cokelatnya itu memakai baju santai dan sedang duduk di sebuah bangku kayu yang tak lagi terlihat baru. Wajahnya yang -ku akui cukup tampan- itu tetap ceria seperti biasa. Ia sedang menggoreskan sesuatu pada buku sketsa yang selalu dibawanya, tapi aku tak pernah melihat apa isinya. Kini semakin banyak alat tulis berserakan di bangku kayu yang rapuh itu. Sepertinya memang tak ada lagi tempat untukku, ya-memang itu bangku taman yang tentu untuk umum bukan hanya untukku. Rasanya kini aku malas untuk beranjak ke sana, klaim bangku -hanya- milikku itu sudah tak berlaku maka aku pun berbalik.

“Hei, Selamat Sore. Kau tidak berniat untuk pergi kan?”
Hei, jarak pandang kita bahkan lebih dari lima meter tapi mengapa ia dapat melihatku? Seketika langkahku terhenti dan ya aku sudah duduk di samping si periang ini. Tetap diam, aku tak mau mengaku kalah, aku lebih dulu sering berada di bangku ini maka ini tetap (sebagian) milikku maka aku harus mempertahankannya. Aku duduk dan hanya membuka buku usang yang ku bawa, isinya menjelaskan tentang berbagai bunga tapi abaikanlah itu, aku tak benar-benar tertarik soal bunga.

“Kamu suka bunga ya?” tanyanya ingin tahu.
Aku menggeleng, ah aku seperti orang bisu saja. Lalu ia tertawa kecil. Ku lihat ia tengah menggoreskan alat tulisnya pada buku sketsa itu dan.. “Ah, Bunga Matahari!!” aku berbicara dengan nada yang terdengar cukup bersemangat, ku akui itu. Lagi-lagi ia seperti membaca pikiranku.

“Wah ternyata kamu bisa berbicara ya?” ia langsung bereaksi diiringi derai tawanya yang terdengar semakin lama di telingaku.
“Tentu, aku punya mulut kau tahu?” jawabku tak mau kalah.
“Ya, ya nona. Tentu aku tahu.” Kini ia terkekeh.
“Kau menghibur sekali. Jadi, kau suka bunga matahari ya. Tapi tak suka bunga, itu aneh. Namun bunga matahari tetaplah bunga, intinya kau suka bunga, nona.”
Aku menghibur katanya? Sebelumnya ia bilang aku tak berekspresi, aku tak mengerti apa maksudnya. Atau bahkan aku tak harus mengerti, tak perlu. Ini bukan teka-teki.

“Oh, sepertinya aku benar.” Kini ia kembali tersenyum sambil menuangkan inspirasinya pada kertas putih itu. Aku hanya terdiam sambil memandangi cover bunga matahari. Tiba-tiba rasa penasaran menghantuiku, rasanya aku ingin mengintip gambarnya tanpa ketahuan, aku benci derai tawanya. Atau mungkin juga tidak. Perlahan aku menoleh, lagi-lagi aku benci mengakuinya tapi itu benar-benar indah. Aku menahan diri untuk tak berkomentar. Namun ia melihat ke arahku sambil tersenyum, menahan tawa bagaikan berharap aku kalah dan berkomentar. Tak dengarkah kalau aku benci senyummu itu? Oh ya tentu saja, aku tak mengeluarkan suara saat mengungkapkannya.

“Apa?” tanyaku.
“Jangan bertanya balik, aku sedang bertanya padamu.”
Menyebalkan. Aku berbisik pelan, “…Indah.”
“Apa? Aku indah?” Ia tertawa lagi.
“Tidak, tidak. Aku hanya bercanda.”

Biarlah ia bersama tawanya yang tiada hentinya itu, aku tak peduli lagi. Kembali pada buku yang ku bawa.Tiba-tiba semilir angin mulai berhembus dengan cukup kencang. Ini membuatku… “Merasa mengantuk eh? Aku jadi ingat saat aku duduk di bangku ini kau sedang tertidur dan tiba-tiba kau terbangun. Saat aku bertanya kau hanya mengangguk dan menggeleng. Kau tak berekspresi sama sekali. Lalu kau pergi begitu saja.”

“K-kau bisa telepati ya?” tanyaku hati-hati.
“Eh? Begitukah? Ya, tentu. Aku seorang cenayang yang tampan.”
“Ya, terserah kau saja.”
Ia terkekeh lalu ia melemparkan sebuah pertanyaan, “Kau akan datang besok?”
Aku hanya mengangkat kedua tanganku, tanda tak tahu. Lalu, hari itu berakhir begitu saja tapi rasanya menyenangkan.


Para burung tengah berkicau menikmati hari yang cerah, menyanyi bersama, berbincang dengan kawannya -itu yang ada di pikiranku. Anjing dan kucing berlarian ke sana ke mari, derai tawa anak kecil menghiasi pagi ini dan beruntunglah bangku kayu itu masih kosong. Sejak kapan aku mulai memperhatikan suasana sekelilingku? Bahkan aku tak sadar bahwa dunia seceria ini. Ya, sayangnya aku bukan orang yang peduli dengan hal-hal seperti ini. Kali ini aku datang lebih awal dan aku tak menduga ia belum berada di sana. Hei, aku tak bermaksud menunggunya atau mengharapkan ia datang ya! Aku hanya duduk sambil memandangi birunya langit.

Tiba-tiba munculah sosok si periang dari kejauhan berlari dengan cukup kencang, membawa sebuah ransel yang terlihat cukup berat dan kini ia terlihat bodoh, aku hanya tertawa dalam hati-mungkin ia sedang memanggilku. “Hei, hei kauuu!” Tentu saja, kita tak pernah bertanya nama satu sama lain. Suaranya cukup kencang dengan napas yang tersengal-sengal. Orang-orang tengah melihat ke arahnya, memasang wajah penuh tanya, begitu pun denganku. Wajah tampannya tetap terlihat walau dipenuhi peluh keringat.

“Ayo ikut aku. Kita harus berangkat sekarang dan jangan bertanya. Ayo!” tangannya yang agak berkeringat menarik tanganku dengan cepat, aku harus mengikuti langkahnya yang cukup cepat dan kami kini sudah ada di depan bus kota. Tepatnya, bus antarkota. Aku tak sempat melihat tujuannya. Kami duduk di deret kursi terakhir dengan bersebelahan. “Aku tak tahu kau benar-benar tak bertanya saat aku bilang jangan bertanya.” Ia memasang wajah bingung tapi setelahnya diiringi tawa kecilnya.

Aku hanya diam dan melemparkan padanganku ke luar jendela. Jalannya mulai tak beraturan, berkelok-kelok kadang menanjak, tapi tetap lengang. Sepanjang perjalanan aku tak bisa tidur, sekarang matahari mulai meninggi atau mungkin matahari sudah ingin berganti shift dengan bulan tapi sepertinya belum. Sepanjang perjalanan tidak ada pembicaraan bahkan satu kata pun. Lalu tiba-tiba bus ini berhenti di sebuah terminal yang tidak begitu luas. Terlihat pegunungan dari kejauhan, udaranya cukup sejuk.

“Ayo, kita sudah sampai. Perhatikan langkahmu.” Ia mengulurkan tangannya.
“Kau seperti kondekturnya saja.”
“Ada kondektur yang juga seorang cenayang tampan?” tanyanya jahil.
“Kau boleh daftar.”

Lagi-lagi ia tertawa hingga aku hampir malu karena orang melemparkan pandangannya ke arah kami. Ya, tapi sebenarnya aku tak begitu peduli. Kami meneruskan perjalananan -yang ku tak tahu ke mana tujuannya. Setelah turun dari bus kami berjalan perlahan namun tak ada kendaraan umum yang melintas. Tentu, ini kota kecil atau bahkan sudah di tengah desa. Keberuntungan kami belum habis ternyata, sebuah mobil pick up tak sengaja lewat, pemiliknya mengizinkan kami untuk menumpang.

Kami diturunkan di persimpangan jalan yang semakin dekat ke arah pegunungan. Kami mulai berjalan. Berjalan melewati bebatuan, dedaunan kering terhampar di atas tanah, menimbulkan suara renyah saat terinjak. Sinar matahari tak begitu menyentuh permukaan jalan tertahan oleh lebatnya dahan pepohonan -yang ku tahu sedari tadi kami sudah berjalan cukup jauh, aku penasaran tapi tak ingin bertanya.

“Hei, lain kali jangan ikuti orang asing saat ia memintamu mengikutinya -yang bahkan kau tak tahu namanya. Bahkan paling tidak tanyalah sesuatu.” Wajahnya berubah serius dan jujur saja itu tak cocok dengan image-nya. Ah benar juga. Kenapa aku percaya pada si periang ini? Kini aku mulai sedikit terguncang, aku menjadi merasa bodoh. Ah payah! Aku melangkah mundur bersiap untuk kabur.

“Eh, mau kabur ya?” Kini senyumnya mengerikan.
“Tapi itu terlambat, sebentar lagi kita akan sampai dan jangan khawatir aku bukan orang asing aneh kok.” Ia tertawa kecil masih dengan wajah menyebalkannya. Lalu dengan tiba-tiba ia menggenggam tanganku, sambil tersenyum. Lalu meneruskan perkataannya.. “Kalau kau hilang nanti aku yang repot.”
“H-hei, aku bukan anak kecil walau tak tahu jalan, tahu!” jawabku sambil melepaskan genggamannya.

Dari kejauhan sinar matahari menembus pepohonan ini, hembusan angin semakin kencang bahkan rambutku kini berantakan. Dedaunan yang gugur dari tangkainya pun terbawa angin, bagai bertualang. Perlahan mulai tercium aroma yang tak asing, aku menerka-nerka. “Rumput. Wangi rumput.,” bisikku pelan. Laki-laki itu menoleh ke arahku dan seketika ia malah berlari dengan cukup kencang. Menyebalkan, ku pikir ia tadi mengkhawatirkanku.

“Hei, tunggu!!” aku sedikit merungut kesal.
“Ayolah jangan malas!” candanya.

Tiba-tiba langkahnya berhenti. Ia berbalik ke arahku dan tersenyum sambil memejamkan mata cokelatnya. Rambutnya yang terlihat halus mulai terbawa angin, kini wajahnya tampak seperti siluet. Aku baru sadar bahwa ia benar-benar tampan. Tunggu, aku tak boleh bodoh seperti ini. Hei, dia orang yang hanya kau tahu wajahnya, ingat itu diriku! Batinku berlomba-lomba mengadu kebenaran.

“Ini..,” bisikku pelan. Aku tercengang tak percaya. Dan ia mengangguk pelan sambil tertawa kecil. Wajahnya mengisyaratkan ‘Hei kau tahu aku hebat bukan? Ini lebih hebat dari gambarku kan?’ ya-walau hanya perasaanku, mungkin. Lalu ia berkata.. “Ya, kau benar. Indramu masih berfungsi dengan baik. Kau penebak yang hebat ternyata.”

Aku mengabaikan jawabannya, aku tak peduli tapi kini di hadapanku terlihat padang rumput dengan ladang bunga matahari yang bermandikan sinar matahari. Bukannya aku tak pernah melihat bunga matahari. Tapi ini berbeda -mereka berada di alam terbuka, dengan padang rumput dan angin yang kencang, birunya langit dan awan yang berarak mengelilingi bumi. Karena terlalu senang aku sampai berlari kearah ladang bunga matahari itu, sungguh ini indah.

Benar. Lebih indah dari yang ia gambarkan, atau tidak-keduanya sama-sama indah. Hati ku melompat-lompat, dan jantungku berdegup kencang.. Hati ku sedang mencoba menerima bahwa harus sedikit mengaku kalah. Oh tolong, tenanglah diriku! Ku angkat kedua tanganku dan mulai berteriak, “Dasar kau anak aneh! Tapi ini mengagumkan.” Aku melemparkan senyum tipis kepadanya. Kilatan blitz terlihat dari arahnya berdiri. Ah, ia memotretku, menyebalkan. Entah sejak kapan ia telah menggenggam kamera itu. Pasti seluruh isi tasnya yang berhubungan dengan seni, pantas dia aneh dan-mengagumkan. Ya, kata itu pantas untuknya.

“Ya, tak apa. Mungkin aku memang aneh. Atau kita berdua aneh?” jawabnya santai.
“Jangan memotretku!” jawabku sebal.
“Kau manis saat tersenyum. Lebih banyaklah tersenyum, Hana.”
“Hana? Namaku bukan Hana.”
“Hana berarti bunga dalam bahasa Jepang. Dan bunga cantik saat mekar seakan tersenyum. Maka tersenyumlah seperti bunga.”

Wajahku terasa panas, mungkin kini sudah berubah jadi sedikit merah. Menyebalkan. Sebenarnya aku senang tapi benda kenyal dalam kepalaku dan sesuatu yang tak dapat disentuh namun dapat dirasakan selalu bertentangan. “Menyebalkaaaan!!” teriakku kencang. Wajahnya yang tertutup kamera tetap memasang senyumnya yang kini lebih lebar, rambutnya yang tertiup angin sungguh tampak lebih lembut dari rambutku.

“Biarlah, tapi aku senang dan aku tak menyesal mengajakmu.” Bodoh. Aku yang sangat senang karena kau ajak ke sini. Ah, benda kenyal dalam kepalaku terus bertengkar hebat dan tidak mau memerintahkan bibirku untuk terbuka. Ia terus memotret berbagai objek dengan angle yang berbeda di tengah ladang.
“Aku menemukan kumbang! Cepat ke mari,” teriaknya dari tengah ladang bunga. Wajahnya berseri-seri seperti anak kecil yang baru menemukan harta karun, sungguh. Aku tak kuat menahannya aku pun tertawa hebat.

“Kau seperti seorang anak kecil yang menemukan harta karun tahu! Ekspresimu sungguh lucu.” Aku tertawa sambil memegangi perutku hingga aku duduk di antara rerumputan pendek di pinggir ladang, ah rasanya baru kali ini aku tertawa lepas seperti ini. Lalu aku menengok ke arahnya. Posisi tangannya sedikit menutupi wajahnya dan ia berbalik membelakangiku. Aku kaget, ku pikir orang seceria dia tak mungkin berekspresi begitu.

“Kau tersipu malu ya?” aku sedikit menahan tawa.
“Apaaa? Hei! Tidak, kau salah lihat. Ini karena panasnya matahari, ia terlalu bersemangat mencerahkan bunga-bunga ini tahu,” tukasnya dengan masih menutupi wajahnya dengan tangannya. Aku berlari ke arahnya, ia masih berdiri mengarah ke ladang itu. Masih belum menengok ke arahku sama sekali.

“Benarkan kataku, kau ma…” belum menyelesaikan perkataanku, tangannya mendarat menutupi kedua mataku.
“Jangan buka matamu, aku akan meninggalkanmu jika kau membuka matamu sekarang!” suaranya sedikit bergetar dan akan ku pastikan bahwa ia benar-benar si periang yang berubah jadi pemalu. Aku tertawa puas dalam hati. “Hem? Butuh berapa lama, harus menunggu matahari bertukar dengan bulan baru wajahmu tak memerah?” tanyaku meledek dengan sedikit tertawa.

Dengan segera ia melepas tangannya yang tengah menutupi kedua mataku dan bergegas memotret kumbang itu. Ternyata benar, tubuh kumbang itu sedikit mengkilat karena pancaran sinar matahari, bergerak di antara ilalang, rerumputan di ladang itu. Angin berhembus kian sejuk. Tak terasa kami belum memberi makan peliharaan kami dalam perut dan matahari mulai sedikit meredupkan sinarnya bersiap berganti dengan rekan seperjuangannya untuk menyinari bumi. Krucuk..krucuk. Baiklah cacing dalam perutku mulai memanggil dan itu malah membuatnya tertawa cukup keras. Menyebalkan.

“Hey, kau lapar ya?” tanyanya sambil bercanda, harusnya kau tak perlu bertanya. Aku hanya duduk di atas rerumputan yang kemiringannya cukup landai. Suara bungkus makanan kian berbunyi. Tak ku sangka si periang ini menyiapkan segalanya, ia bukan mau berpiknik kan? Kotak makanan yang cukup besar dikeluarkan dari ranselnya bahkan beserta termos minuman dan gelasnya. Tangannya mengulurkan sebuah nasi kepal yang dibungkus rumput laut kering hendak menyuapiku, tunggu.. ini nasi kepal?

“Ayo makan yang banyak! Perutmu terus berbunyi.”
“Hei, aku bukan anak kecil!” Sekeras apa pun aku bilang bahwa aku bukan anak kecil, ia malah tersenyum atau beberapa kali menahan tawa. Menyebalkan. Aku menyambar nasi kepal yang ada dalam kotak makannya. Aku mulai menyantap nasi kepal itu, pada gigitan pertama aku terdiam sejenak.

“Eh, sudah tidak enak ya?” tanyanya memastikan. Aku menggeleng dan meneruskan gigitanku hingga nasi itu habis. Ah mungkin karena aku belum makan apa pun, tapi mungkin ini memang benar-benar enak. “Kau sungguh lapar sekali sepertinya, aku senang kau memakannya.”
“Setidaknya ada makanan,” jawabku dengan mulut yang dipenuhi nasi, pasti pipiku menggembung.Tentu saja, aku kan sedang mengunyah.

Klik… Jepret.

Kilatan blitz muncul lagi dari orang itu, mencoba mendapati wajah jelekku yang sedang makan. Menyebalkan!! Aku berteriak sambil mencoba menelan seluruh makanan yang ada di mulutku, “Heee-hei! jangan memotretku! Aku sedang makan, dasar payah!” Kilatan itu makan semakin banyak, ia semakin cepat menekan tombol potret itu. “Tak apa, itu lucu.” kini ia puas tertawa dan sepertinya ia membalasku.
Sebelum matahari benar-benar ingin berganti shift dengan bulan maka kami bergegas meninggalkan ladang indah itu. Aku berharap suatu hari aku bisa kembali ke sini dengan awan yang sama, ladang yang semakin indah, bunga yang tetap mekar mempesona dan -ya aku berharap dengan orang yang sama.


- Karangan: Syafa’atul Uzhma

" Api Yang Padam "



" Api Yang Padam "

“Seperti itukah caramu menciptakan sebuah kebahagiaan? Seperti itukah ikatan yang kalian maksudkan? Lalu bagaimana denganku?”
Suara itu kembali terdengar, teriakan, bentakan, semuanya bagai benderang yang dengan mudah menghantam telingaku. Suara pecahan terkadang mewarnai kehebohan itu, otakku langsung dibuat pening olehnya, benda-benda tajam terasa langsung menghantam hatiku. “Berhenti, ku mohon hentikan! Sudah cukup!” Batinku berontak. Sesaat air mata mulai membasahi tulang pipiku, ku rapatkan erat kedua tangan untuk menutupi telingaku, berharap suara itu tak ku dengar sedikit pun, tapi ternyata percuma saja, percuma. Di balik isak tangis, ku coba menahan gejolak jiwa yang mulai memuncak di dada, ingin segera ku muntahkan.

“Kenapa harus selalu bertengkar? Tak bisakah kalian hidup rukun seperti yang lainnya?” Aku semakin merintih.
Aku berlari ke luar menghampiri arah suara itu, ingin ku muntahkan segala kesalku, tapi aku tak mampu. Aku hanya menatap mereka dengan mata sendu, berharap mereka melirikku dan menghentikan aktivitas gila itu. “Ayah, Ibu, aku mohon hentikan! Hentikan!” suaraku ke luar begitu saja, isakku makin jelas terdengar. Tapi mereka tak menggubrisku, aku malah menjadi salah satu topik perdebatan mereka.

“Yang ku sayangi. Ayah dan Ibu. Masa kecil adalah masa terindah yang pernah dimiliki setiap anak, dengan banyak cerita dan ragam permainan kecil mereka. Berjuta kasih sayang dapat mereka rasakan di sana. Ayah, Ibu… terkadang aku merindukan masa-masa itu, masa di mana aku hanya tahu, Ayah dan Ibu benar-benar menyayangiku, memperhatikanku dan selalu mengkhawatirkanku. Seiring berjalannya waktu, dan seiring bertambahnya usiaku, kenapa kalian menjadi tidak bisa realistis memandang kehidupan? Seperti inikah cara kalian menciptakan sebuah keluarga? Menciptakan sebuah kebahagiaan untukku?”

“Tahukah kalian… aku mulai merasa jenuh, aku jenuh mendengar suara teriakan, bentakan, dan kegaduhan yang ada di rumah ini. Dulu, aku selalu merasakan kehangatan saat singgah di sini, selalu dapat ku rasakan api kehangatan yang tak pernah padam singgah di rumah ini. Aku juga mulai bosan, bosan mendengar perkataan kalian yang membicarakan hal-hal yang hanya membawa pertengkaran, tak bisakah kalian bersikap lebih dewasa? Mengertilah, aku bosan!”

“Seandainya bisa ku ulang kembali waktu, ingin aku kembali ke masa-masa dulu, agar aku dapat kembali merasakan api kehangatan itu, api kehangatan yang telah lama padam, telah lama kalian padamkan. Dingin terasa menusuk hingga bagian tulang terdalamku saat aku singgah di rumah ini. Ayah, Ibu maafkan! Tapi, aku bosan, aku bosan mencoba mengembalikan api kehangatan itu, yang nyatanya api itu telah benar-benar padam. Salam hangat, Putrimu.”

Ku biarkan selembar kertas itu tergeletak di atas ranjangku. Ku harap dengan selembar kertas itu mereka bisa mengerti maksudku, yang selama ini tak pernah sanggup aku ucapkan pada mereka. Di malam yang dingin, ku biarkan kaki ini terus melangkah tanpa arah pasti, jalanan yang sepi yang terkadang hanya disinggahi semilir angin yang menyentuh kulitku. Suara gonggongan anjing terdengar begitu menggema di malam yang sunyi itu. “Angin bisakah kalian membawa luka kepedihan dalam hidupku, dan membawakanku sayup-sayup kebahagiaan? Bodoh, bicara apa kau ini!” Batinku semakin tak karuan.

Hingga akhirnya langkahku terhenti di ujung jalan, di dekat sebuah rumah sederhana dengan lampu merah yang masih menyala. Di sana tampak sang anak terlihat sedang bersuka cita dengan sepotong kue yang kemudian ia suapkan kepada ayah dan ibunya, canda tawa terdengar begitu menggema di antaranya. Sang ibu tampak memeluknya dengan hangat, sementara sang ayah masih pasrah dalam senyuman kebahagiaannya. Ku lihat pandangan anak itu beralih menatapku. “Ku rasa usia kita sama.” bisikku menatapnya.
Tapi kemudian pandangannya kembali beralih karena gurauan sang ayah. Aku benar-benar terhanyut dalam kebahagiaan yang keluarga itu rasakan, tanpa terasa air mataku mulai meleleh membasahi tulang pipiku. “Hai siapa pun namamu, kau adalah gadis beruntung, memiliki orangtua yang benar-benar menyayangimu, hidup dalam kehangatan, dan ku lihat api di rumahmu tak pernah padam. Tahukah kau? Ku rasa umur kita sama, hanya saja aku tak mendapat kebahagiaan yang sama seperti apa yang kau dapatkan. Dan apakah kau tahu? Hari ini adalah hari ulang tahunku juga.” Ucap batinku.

Kembali ku langkahkan kaki dalam ketidakpastian. “Ayah, Ibu, aku merindukan kehangatan seperti mereka, aku sangat merindukannya! Aku mohon, jangan pernah biarkan api kehangatan di rumah kita padam! Karena aku akan sangat merindukannya.”

Cerpen Karangan: Margareta Wila


Selasa, 15 Maret 2016

3D Printer




3D Printer 




Apa itu Printer 3D, bagaimana prinsip dan cara kerjanya? Dalam artikel kali ini saya tertarik untuk mengulas mengenai printer 3D, well sebenarnya idenya datang dari sebuah film dan video youtube. Sebagai gambaran, pernahkah Anda menonton film Mission Impossible 4 : Ghost Protocol? Ya ada satu scene tentang gadget unik canggih yang dipakai IMF yaitu printer 3D yang membuat saya penasaran ketika membuat topeng menggunakan pemetaan 3-D dari wajah seorang tokoh. Mungkinkah ini hanya fantasy? Well think again! Faktanya ada sebuah perusahaan Jepang, REAL-F yang saat ini sedang mengembangkan printer 3D yang dapat membuat replika wajah kita lho! Wah semakin penasaran dong tentang mesin printing ini? Baiklah saya akan mencoba mengulas mengenai printer 3d ini.


Pengertian dan Sejarah Printer 3D
3D Printing atau dikenal juga sebagai Additive Layer Manufacturing adalah proses membuat objek padat 3 dimensi atau bentuk apapun dari model digital. Cara kerjanya hampir sama dengan printer laser dengan tehnik membuat objek dari sejumlah layer/ lapisan yang masing-masing dicetak di atas setiap lapisan lainnya. Teknologi printing ini sendiri sebenarnya sudah berkembang sejak sekitar 1980an namun belum begitu dikenal hingga tahun 2010an ketika mesin cetak 3D ini dikenalkan secara komersial. Dalam sejarahnya Printer 3D pertama yang bekerja dengan baik dibuat oleh Chuck Hull dari 3D Systems Corp pada tahun 1984. Sejak saat itu teknologi 3D printing semakin berkembang dan digunakan dalam prototyping (model) maupun industri secara luas seperti dalam arsitektur, otomotif, militer, industri medis, fashion, sistem informasi geografis sampai biotech (penggantian jaringan tubuh manusia). Woww, menakjubkan bukan?





Prinsip Dasar dan Cara Kerja Mesin Printer 3D

Prinsip dasar atau cara kerja mesin printer 3D secara umum terbagi pada 3 tahapan proses yaitu Model objek 3D, Printing dan Finishing. Model objek 3D dapat dibuat dengan bantuan design komputer atau scanner 3D, proses ini menganalisa dan mengumpulkan data dari objek nyata untuk kemudian bentuk dan penampilannya dibuat digital sebagai model tiga dimensi. Proses Printing atau mencetak menggunakan prinsip dasar Additive Layer (lihat definisi di atas) dengan rangkaian proses mesin membaca rancangan tiga dimensi dan mulai menyusun lapisan secara berturut turut untuk membangun model dalam serangkaian proses lengkap. Lapisan-lapisan ini yang dihubungkan oleh model virtual (3d model) digabungkan secara otomatis untuk membentuk susunan lengkap yang utuh. Keunggulan utamanya adalah mesin printer 3d dengan teknik ini dapat membuat bentuk apapun tanpa batas. Tahap Finishingdapat dilakukan secara manual untuk menyempurnakan bagian-bagian kompleks yang mungkin disebabkan oleh oversized atau ukuran yang berbeda dari yang diinginkan. Tehnik tambahan untuk menyempurnakan proses ini dapat pula menggunakan tehnik multiple material atau material berbeda; multiple color atau kombinasi warna.

Gambar dan Jenis Mesin Printer 3D

Mungkinkah printer 3d dibuat untuk menyajikan makanan cepat saji? Bisa saja, inilah buktinya :










Contoh Produk Hasil Printer 3D

Kira-kira seperti inilah jadinya replika wajah menggunakan printer 3D seperti di film Mission Impossible :

 


Dan berikut adalah cara kerja dari 3D Printer itu sendiri :





Seperti yang telah saya uraikan sebelumnya, printer 3d ini dapat membuat bentuk apapun selama objek sumber dapat dipetakan dalam pemetaan 3d. So what ideas you want to make it real? Dengan printer 3D everything is possible.
Jika dulu penggunaan printer 3D terbatas pada pemakaian pada industri dan perusahaan saja, ternyata sekarang printer 3d dapat dimiliki secara pribadi. Anda dapat menggunakannya untuk keperluan profesional studio misalnya atau untuk keperluan pribadi. Harganya bervariasi dari mulai 4 jutaan hingga ratusan juta jika dikonversikan dengan rupiah. Dan sudah banyak juga lho versi printer 3d portablenya.
Jadi jika anda tertarik dan ingin mencobanya siapkan dulu budgeetttnya…





Intel Menciptakan Drone Canggih



Intel Menciptakan Drone Canggih


CEO Intel Brian Krzanich mengeluarkan chip sebesar kancing baju, memperlihatkan gelang terbang yang bisa memotret selfie, serta drone cerdas. Inilah gambaran Intel tentang masa depan.


Walau belum sukses besar untuk masuk ke ranah smartphone karena kalah bersaing dengan Qualcomm, Intel tidak patah arang untuk mengembangkan teknologinya ke perangkat lain. Selain terkenal karena memasok otak atau chip ke berbagai perangkat PC, perusahaan teknologi ini kian fokus untuk bermain di segmen yang tampaknya akan kian populer yaitu drone. 


Intel memang telat masuk ke pasar smartphone dan tablet. Tapi, teknologi mereka dipastikan menjadi dominan ketika pasar smartphone dan tablet tidak lagi seksi.

Krzanich bicara tentang bagaimana pakaian dan berbagai perangkat berukuran kecil lainnya bisa dikomputerisasi. Karena Intel telah menciptakan ini: Curie, komputer seukuran kancing baju yang akan dirilis tahun ini juga.

”Dengan Curie, produk wearable dapat dibenamkan ke berbagai form factor,” papar Krzanich. ”Mulai dari cincin, tas, gelang, kalung, anting, dan bahkan kancing di baju atau jaket,” tambahnya.

Walaupun sangat kecil, Intel Curie bisa memuat komponen seperti System-of-Chip (SoC) Intel Quark SE 32-bit, memori 384kB flash, Bluetooth Low Energy, sensor 6-axis yang dilengkapi accelerometer dan gyroscope, serta sirkuit charger baterai. Curie berjalan di atas platform RTOS (Real-Time Operating System).





Intel bekerjasama dengan produsen drone asal Tiongkok dengan memperkenalkan produk bernama Yuneec Typhoon H, yang punya teknologi kamera  Intel 3D Sense. Kamera itu membuat Typhoon H memiliki kemampuan untuk mengikuti pengguna. Bukan itu saja, si drone mampu mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitarnya, termasuk mendeteksi tekanan darah sampai panas tubuh seseorang di dekatnya.








Dengan kemampuan mendeteksi lingkungan sekitar itu, Typhoon H bisa menghindar jika ada sesuatu yang menghalangi atau tiba-tiba muncul seperti pohon jatuh. "Ini adalah drone pertama dengan kemampuan intelegensia begitu tinggi," ujar CEO Intel Brian Krzanich.

Krzanich mengatakan bahwa Typhoon H akan dijual di semester pertama 2016 ini dengan harga kurang dari US$ 2.000 alias di bawah Rp 28 juta. Kehadiran Typhoon H ini diklaim akan mengusik pemimpin pasar di sektor drone yaitu DJI. Selain berkolaborasi dengan Yuneec, Intel juga mengakuisisi produsen drone asal Jerman Ascending Technologies. Di Yuneec sendiri Intel menginvestasikan US$ 60 juta untuk mengembangkan teknologi baru untuk drone




Li - Fi Si Pengganti Wi - Fi



Li - Fi Si Pengganti Wi - Fi



Aktivitas menjelajah internet (browsing) dengan menggunakan Wi-Fi (Wireless Fiderity) memang sudah akrab ditelinga pengguna komputer. Sedangkan Wi-Fi sendiri adalah teknologi yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui sebuah jaringan komputer. Lalu apa itu Li-Fi?

Li-Fi, singkatan dari Light Fidelity, adalah Li- Fi adalah label nirkabel untuk sistem komunikasi menggunakan cahaya sebagai pembawa bukan frekuensi radio tradisional,seperti di Wi-Fi. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Harald Haas dalam bukunya 2011 TED talk. Teknologi ini telah didemonstrasikan pada 2012 Consumer Electronics Show di Las Vegas menggunakan sepasang smartphone Casio untuk pertukaran data dengan menggunakan cahaya dari berbagai intensitas yang dilepaskan dari layar mereka , terdeteksi pada jarak hingga sepuluh meter. Lalu bagaimana cara kerja Li-Fi?

Cara kerja dari teknologi baru Li-Fi ini sangatlah sederhana. Anda harus memiliki sumber cahaya di salah satu ujung seperti LED, dan juga sumber cahaya lain seperti detektor foto (Light Sensor) di ujung lainnya. Begitu LED mulai bersinar, foto detektor atau sensor cahaya pada ujung lainnya akan mendeteksi cahaya dan diartikan sebagai biner 1. Bagaimana data akan dikirimkan melalui teknologi Li-Fi ini? Menyalakan cahaya LED dalam jumlah tertentu akan membuat sebuah pesan tertentu yang akan dikirimkan. Kilatan cahaya tersebut kemudian akan ditangkap oleh detector cahaya yang akan menerima pesan yang disampaikannya tersebut. Sekarang, bayangkan jika ada beberapa LED dengan warna yang berbeda, berkedip bersama-sama dan membangun informasi yang sangat besar untuk dikirimkan secara sekaligus. Untuk saat ini bisa diperkirakan jika laser warna hijau dan laser warna merah digunakan secara bersamaan akan dapat mengirimkan data pada kecepatan 1 Gbps.






Keuntungan dan tantangan Teknologi Li-Fi

Salah satu Keuntungan paling besar dari Teknologi Li-Fi ini adalah kemudahan akses internet dengan kecepatan tinggi di daerah-daerah terpencil yang tidak bisa dijangkau oleh kabel optik. Anda pasti sering merasa kesulitan ketika mengatur posisi wi-fi router agar terjangkau oleh semua ruangan di rumah Anda dengan baik. Nah, hal tersebut tidak akan terjadi lagi pada teknologi li-fi ini.

Bayangkan Bagaimana jika semua lampu di kamar Anda dapat berkomunikasi satu sama lain dan menciptakan sebuah jembatan jaringan nirkabel untuk menyediakan akses internet? Jika hal tersebut terjadi maka teknologi Li-Fi akan menjadi solusi optimal dan terbaik dibanding dengan teknologi Wi-Fi. Teknologi li-Fi juga dapat digunakan untuk memperluas jaringan nirkabel di rumah Anda, kantor ataupun juga universitas.
Teknologi Li-Fi juga dapat digunakan untuk mengontrol kondisi lalu lintas dengan menempatkan teknologi baru ini ke LED mobil. Hal ini juga dapat digunakan dengan lampu overhead pesawat.




Selain keunggulan yang dimilikinya tersebut, teknologi Li-Fi juga memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapinya. Teknologi Li-Fi memerlukan line-of-sight yang sempurna untuk mengirimkan data. Tantangan berat lainnya dalam harus dihadapi oleh teknologi li-fi ini, yaitu bagaimana caranya data dapat dikirimkan kembali ke pemancar secara optimal. Hanya waktu yang akan menjawabnya

Teknologi Li-Fi juga dapat digunakan untuk mengontrol kondisi lalu lintas dengan menempatkan teknologi baru ini ke LED mobil. Hal ini juga dapat d Li-Fi memiliki sepuluh kali kecepatan data yang lebih tinggi dibandingkan dengan WiFi. Hal ini desebabkan karena jenis leds berbeda dari jenis lampu lain karena mereka semikonduktor . Karakteristik ini memberi mereka kemampuan untuk beralih – on dan off dalam beberapa nanodetik atau miliar detik, apabila dikonversi dalam hal kecepatan data , ini sesuai dengan 1 Gbits / s . Jika dipandingkan dengan WiFi yang hanya bisa mencapai 100 Mbits / s kecepatan data atau 10 kali lebih rendah daripada Li-Fi .

Teknologi Li-Fi juga bisa mengurangi polusi elektromagnetik yang dihasilkan oleh gelombang radio. Banyak keuntungan yang dapat kita peroleh dari Li-Fi ini, contohnya pada saat kita mendownload sebuah video tentunya kita membutuhkan waktu beberapa menit atau bila kapasitas video cukup besar mungkin bisa sampai berjam-jam jika menggunakan Wi-Fi, tetapi dengan Li-Fi kita tidak perlu menunggu lama hanya dalam hitungan detik saja. Lalu dengan berbagai keuntungan tersebut apakah Anda akan beralih menggunakan Li-Fi?


- http://www.plimbi.com/news/112211/teknologi-wireless-terbaru-li-fi
- https://iteensgo.wordpress.com/articles/li-fi-teknologi-baru-pengganti-wi-fi/