BAHAYA NARKOBA BAGI REMAJA
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa
anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan
remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena
itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau
bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan untuk
mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar
sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa
juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data
menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok
usia remaja.
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan
narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal
ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara
bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat
penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan
kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.
Pengertian Narkoba
Narkoba adalah obat, bahan dan zat bukan makanan yang jika
diminum, dihisap, dihirup, ditelan atau disuntik berpengaruh pada kerja otak
dan sering menyebabkan ketergantungan.Akibatnya, kerja otak berubah. Demikian
pula fungsi vital organ lain seperti jantung, peredaran darah, pernapasan, dan
lain-lain.
* Dampak bahaya Penyalahgunaan Narkoba :
Dampak Fisik :
1.Gangguan pada sistem saraf (neorologis) : kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan saraf tepi.
2.Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)
: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
3.Gangguan pada kulit (dermatologis) : penanahan, bekas
suntikan dan alergi.
4.Gangguan pada paru-paru (pulmoner) : penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernafas, penggesaran jaringan paru-paru, pengumpulan
benda asing yang terhirup.
5.Dapat terinfeksi virus HIV dan AIDS, akibat pemakain jarum
suntik secara bersama-sama.
* Dampak psikologis :
Berfikir tidak normal, berperasaan cemas, tubuh membutuhkan jumlah tertentu untuk menimbulkan efek yang di inginkan, ketergantungan / selalu membutuhkan obat.
* Dampak sosial dan ekonomi :
Selalu merugikan masyarakat baik ekonomi, sosial, kesehatan
& hukum.
1. Perubahan fisik dan lingkungan sehar-hari : jalan
sempoyongan; penampilan dunguk; bicara tidakjelas; mata merah; kurus dan nyeri
tulang.
2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan
linglung.
3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka melawan;
mudah tersinggung; ditemukan obat2an, jarum suntik dalam kamar/ tas; suka
berbohong; suka bolos sekolah; malas belajar, suka mengurung diri di kamar.
Faktor narkoba berbicara tentang farmalogi zat, yaitu jenis
dosis, cara pakai, pengaruhnya pada tubuh, serta ketersediaan dan pengendalian
peredarannya.
Dari sudut individu, penyalahgunaan narkoba harus dipahami
dari masalah perilaku yang kompleks, yang juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan.Lingkungan berbicara tentang keluarga, kelompok sebaya, kehidupan
sekolah, dan masyarakat.
Dari ketiganya, yang terpenting adalah faktor individu.
Seorang harus bertanggung jawab atas perilakunya dan tidak boleh mempersalahkan
orang lain atau keadaan. Tanggung jawab adalah masalah pengambilan keputusan,
yang dilakukan atas pertimbangan mengenai apa yang baik dan buruk. Ada lima
faktor utama seorang menjadi rawan terhadap narkoba yaitu :
1.Keyakinan
Adiktif
Keyakinan adiktif adalah keyakinan tentang diri sendiri,
orang lain dan dunia sekitar. Semua keyakinan itu menentukan kepribadian, dan
perilakunya sehari-hari. Beberapa keyakinan adiktif adalah harus
sempurna,harus menguasai dan mengendalikan orang lain, harus memperoleh apa
yang diinginkannya.Keyakinaan itu umumnya tidak disadari, seseorang tidak
akan mengatakan keyakinan itu kepada dirinya sendiri atau kepada orang lain.
2.Kepribadian
Adiktif
Beberapa ciri kepribadian adiktif adalah teropsesi pada diri
sendiri, kurangnya jati diri, hidup tanpa tujuan, depresi yang tersembunyi,
tidak mampu mengatasi masalah dan kebutuhan pemuasan segera.
3.Ketidakmampuan
Menghadapi Masalah
Seorang yang tinggal dalam keluarga dan masyarakat adiktif,
memiliki sedikit sekali orang-orang yang dapat menjadi teladan tentang
bagaimana menghadapi masalah dengan baik dan benar.Sebaliknya kebanyakan orang
lebih suka mencari penyelesaian masalah saat itu juga yang langsung dapat
memuaskan keinginannya.
4. Tidak Terpenuhinya
Kebutuhan Emosional
Tidak Terpenuhinya Kebutuhan yang seharusnya seorang terima
yaitu, rasa aman, tujuan hidup, serta kegembiraan.Hal ini masih pula ditambah
ketidakmampuan seseorang mengatasi masalah, dan rasa nyaman pada adiksi.
5. Kurangnya
Dukungan Sosial Tanpa adanya dukungan sosial yang memadai dari keluarga,
sekolah, dan masyarakat, ketidakmampuan menghadapi masalah menyebabkan mencari
penyelesaian pada narkoba.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mulai
menyalahgunakan narkoba, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan
ketergantungan. Beberapa faktor penyebab penyalahgunaan narkoba diantaranya
yaitu:
1. Faktor kepribadian
Beberapa hal yang termasuk di dalam faktor pribadi adalah genetik, bilogis,
personal, kesehatan dan gaya hidup yang memiliki pengaruh dalam menetukan
sorang remaja terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba .
- Kurangnya Pengendalian Diri
Orang yang coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya
memiliki sedikit pengetahuan tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta
aturan hukum yang melarang penyalahgunaan narkoba.
- Konflik Individu/Emosi Yang Belum Stabil
Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi
individu yang tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung
menggunakan narkoba, karena berpikir keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh
konflik individu tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.
- Terbiasa Hidup Senang / Mewah
Orang yang terbiasa hidup mewah kerap berupaya
menghindari permasalahan yang lebih rumit. Biasanya mereka lebih menyukai
penyelesaian masalah secara instan, praktis, atau membutuhkan waktu yang
singkat sehingga akan memilih cara-cara yang simple yang dapat memberikan
kesenangan melalui penyalahgunaan narkoba yang dapat memberikan rasa euphoria
secara berlebihan.
2. Faktor Keluarga
- Kurangnya kontrol keluarga
Orang tua terlalu sibuk sehingga jarang mempunyai waktu
mengontrol anggota keluarga. Anak yang kurang perhatian dari orang tuanya
cenderung mencari perhatian diluar, biasanya mereka juga mencari kesibukan
bersama teman-temanya.
- Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab
Tidak semua penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh
remaja dimuali dari keluarga yang broken home, semua anak mempunyai potensi
yang sama untuk terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Penerapan disiplin dan
tanggung jawab kepada anak akan mengurangi resiko anak terjebak ke dalam
penyalahgunaan narkoba. Anak yang mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya,
orang tua dan masyarakat akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum
mencoba-coba menggunakan narkoba.
3. Faktor Lingkungan
Masyarakat Yang Individualis
Lingkungan yang individualistik dalam kehidupan kota besar
cenderung kurang peduli dengan orang lain, sehingga setiap orang hanya
memikirkan permasalahan dirinya tanpa peduli dengan orang sekitarnya. Akibatnya
banayak individu dalam masayarakat kurang peduli dengan penyalahgunaan narkoba
yang semakin meluas di kalangan remaja dan anak-anak.
- Pengaruh Teman Sebaya
Pengaruh teman atau kelompok juga berperan penting terhadap
penggunaan narkoba. Hal ini disebabkan antara lain karena menjadi syarat
kemudajan untuk dapat diterima oleh anggota kelompok. Kelompok atau Genk
mempunyai kebiasaan perilaku yang sama antar sesama anggota. Jadi tidak aneh
bila kebiasaan berkumpul ini juga mengarahkan perilaku yang sama untuk
mengkonsumsi narkoba.
4. Faktor Pendidikan
Pendidikan akan bahaya penyalahgunaan narkoba di
sekolah-sekolah juga merupakan salah satu bentuk kampanye anti penyalahgunaan
narkoba. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh siswa-siswi akan bahaya
narkoba juga dapat memberikan andil terhadap meluasnya penyalahgunaan narkoba
di kalangan pelajar.
5. Faktor Masyarakat dan Komunitas Sosial
Faktor yang termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang
remaja atnara lain hilangnya nilai-nilai dalam sebuah keluarga dan sebuah
hubungan, hilangnya perhatian dengan komunitas, dan susahnya berdaptasi dengan
baik (bisa dikatakan merasa seperti alien, diasingkan)
6. Faktor Populasi Yang Rentan
Remaja masa kini hidup dalam sebuah lingkaran besar,
dimana sebagian remaja berada dalam lingkungan yang beresiko tinggi terhadap
penyalahgunaan narkoba. Banyak remaja mulai mencoba-coba narkoba, seperti amphetamine-type
stimulants ( termasuk didalamnya alkohol, tembakau dan obat-obatan yang diminum
tanpa resep atau petunjuk dari dokter, serta obat psikoaktif ) sehingga
menimbulkan berbagai macam masalah pada akhirnya
Ciri-ciri penyalahguna Narkoba :
1. Perubahan fisik dan lingkungan sehar-hari : jalan
sempoyongan; penampilan dunguk; bicara tidakjelas; mata merah; kurus dan nyeri
tulang.
2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan linglung.
3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka melawan; mudah tersinggung; ditemukan obat2an, jarum suntik dalam kamar/ tas; suka berbohong; suka bolos sekolah; malas belajar, suka mengurung diri di kamar.
2. Perubahan psikologis :gelisah, bingung, apatis, suka menghayal, dan linglung.
3. Perubahan prilaku sosial :menghindari kontak mata langsung; suka melawan; mudah tersinggung; ditemukan obat2an, jarum suntik dalam kamar/ tas; suka berbohong; suka bolos sekolah; malas belajar, suka mengurung diri di kamar.
Faktor narkoba berbicara tentang farmalogi zat, yaitu jenis
dosis, cara pakai, pengaruhnya pada tubuh, serta ketersediaan dan pengendalian
peredarannya.
Dari sudut individu, penyalahgunaan narkoba harus dipahami
dari masalah perilaku yang kompleks, yang juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan.Lingkungan berbicara tentang keluarga, kelompok sebaya, kehidupan
sekolah, dan masyarakat.
Dari ketiganya, yang terpenting adalah faktor individu.
Seorang harus bertanggung jawab atas perilakunya dan tidak boleh mempersalahkan
orang lain atau keadaan. Tanggung jawab adalah masalah pengambilan keputusan,
yang dilakukan atas pertimbangan mengenai apa yang baik dan buruk. Ada lima
faktor utama seorang menjadi rawan terhadap narkoba yaitu :
1 Keyakinan
Adiktif
Keyakinan adiktif adalah keyakinan tentang diri sendiri,
orang lain dan dunia sekitar. Semua keyakinan itu menentukan kepribadian, dan
perilakunya sehari-hari. Beberapa keyakinan adiktif adalah harus
sempurna,harus menguasai dan mengendalikan orang lain, harus memperoleh apa
yang diinginkannya.Keyakinaan itu umumnya tidak disadari, seseorang tidak
akan mengatakan keyakinan itu kepada dirinya sendiri atau kepada orang lain.
2 Kepribadian
Adiktif
Beberapa ciri kepribadian adiktif adalah teropsesi pada diri
sendiri, kurangnya jati diri, hidup tanpa tujuan, depresi yang tersembunyi,
tidak mampu mengatasi masalah dan kebutuhan pemuasan segera.
3 Ketidakmampuan
Menghadapi Masalah
Seorang yang tinggal dalam keluarga dan masyarakat adiktif,
memiliki sedikit sekali orang-orang yang dapat menjadi teladan tentang
bagaimana menghadapi masalah dengan baik dan benar.Sebaliknya kebanyakan orang
lebih suka mencari penyelesaian masalah saat itu juga yang langsung dapat
memuaskan keinginannya.
4 Tidak Terpenuhinya
Kebutuhan Emosional
Tidak Terpenuhinya Kebutuhan yang seharusnya seorang terima
yaitu, rasa aman, tujuan hidup, serta kegembiraan.Hal ini masih pula ditambah
ketidakmampuan seseorang mengatasi masalah, dan rasa nyaman pada adiksi.
5 Kurangnya
Dukungan Sosial Tanpa adanya dukungan sosial yang memadai dari keluarga,
sekolah, dan masyarakat, ketidakmampuan menghadapi masalah menyebabkan mencari
penyelesaian pada narkoba.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mulai
menyalahgunakan narkoba, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan
ketergantungan. Beberapa faktor penyebab penyalahgunaan narkoba diantaranya
yaitu:
1. Faktor kepribadian
Beberapa hal yang termasuk di dalam faktor pribadi adalah genetik, bilogis, personal, kesehatan dan gaya hidup yang memiliki pengaruh dalam menetukan sorang remaja terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba .
Kurangnya Pengendalian Diri
Orang yang coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya
memiliki sedikit pengetahuan tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta
aturan hukum yang melarang penyalahgunaan narkoba.
Konflik Individu/Emosi Yang Belum Stabil
Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi
individu yang tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung
menggunakan narkoba, karena berpikir keliru bahwa cemas yang ditimbulkan oleh
konflik individu tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.
Terbiasa Hidup Senang / Mewah
Orang yang terbiasa hidup mewah kerap berupaya
menghindari permasalahan yang lebih rumit. Biasanya mereka lebih menyukai
penyelesaian masalah secara instan, praktis, atau membutuhkan waktu yang
singkat sehingga akan memilih cara-cara yang simple yang dapat memberikan
kesenangan melalui penyalahgunaan narkoba yang dapat memberikan rasa euphoria
secara berlebihan.
2. Faktor Keluarga
Kurangnya kontrol keluarga
Orang tua terlalu sibuk sehingga jarang mempunyai waktu
mengontrol anggota keluarga. Anak yang kurang perhatian dari orang tuanya
cenderung mencari perhatian diluar, biasanya mereka juga mencari kesibukan
bersama teman-temanya.
Kurangnya penerapan disiplin dan tanggung jawab
Tidak semua penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh
remaja dimuali dari keluarga yang broken home, semua anak mempunyai potensi
yang sama untuk terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Penerapan disiplin dan
tanggung jawab kepada anak akan mengurangi resiko anak terjebak ke dalam
penyalahgunaan narkoba. Anak yang mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya,
orang tua dan masyarakat akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum
mencoba-coba menggunakan narkoba.
3. Faktor Lingkungan
Masyarakat Yang Individualis
Lingkungan yang individualistik dalam kehidupan kota besar
cenderung kurang peduli dengan orang lain, sehingga setiap orang hanya
memikirkan permasalahan dirinya tanpa peduli dengan orang sekitarnya. Akibatnya
banayak individu dalam masayarakat kurang peduli dengan penyalahgunaan narkoba
yang semakin meluas di kalangan remaja dan anak-anak.
Pengaruh Teman Sebaya
Pengaruh teman atau kelompok juga berperan penting terhadap
penggunaan narkoba. Hal ini disebabkan antara lain karena menjadi syarat
kemudajan untuk dapat diterima oleh anggota kelompok. Kelompok atau Genk
mempunyai kebiasaan perilaku yang sama antar sesama anggota. Jadi tidak aneh
bila kebiasaan berkumpul ini juga mengarahkan perilaku yang sama untuk
mengkonsumsi narkoba.
4. Faktor Pendidikan
Pendidikan akan bahaya penyalahgunaan narkoba di
sekolah-sekolah juga merupakan salah satu bentuk kampanye anti penyalahgunaan
narkoba. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh siswa-siswi akan bahaya
narkoba juga dapat memberikan andil terhadap meluasnya penyalahgunaan narkoba
di kalangan pelajar.
5. Faktor Masyarakat dan Komunitas Sosial
Faktor yang termasuk dan mempengaruhi kondisi sosial seorang
remaja atnara lain hilangnya nilai-nilai dalam sebuah keluarga dan sebuah
hubungan, hilangnya perhatian dengan komunitas, dan susahnya berdaptasi dengan
baik (bisa dikatakan merasa seperti alien, diasingkan)
6. Faktor Populasi Yang Rentan
Remaja masa kini hidup dalam sebuah lingkaran besar, dimana
sebagian remaja berada dalam lingkungan yang beresiko tinggi terhadap
penyalahgunaan narkoba. Banyak remaja mulai mencoba-coba narkoba, seperti amphetamine-type
stimulants ( termasuk didalamnya alkohol, tembakau dan obat-obatan yang diminum
tanpa resep atau petunjuk dari dokter, serta obat psikoaktif ) sehingga
menimbulkan berbagai macam masalah pada akhirnyaAkibat penyalahgunaan
narkoba bagi pelajar
1 Bagi Diri
Sendiri
a. Terganggunya
fungsi otak dan perkembangan normal remaja :
1) Daya ingat sehinnga
mudah lupa
2) Perhatian sehingga
sulit berkonsentrasi
3) Persepsi sehingga
memberi perasaan semu.
b. Keracunan, yaitu
timbul akibat pemakaian narkoba dalam jumlah yang cukup, berpengaruh pada tubuh
dan perilakunya.
c. Overdosis,
terjadi karena sudah lama berhenti pakai, lalu memakai lagi dengan dosis yang
dahulu digunakan. Overdosis dapat menyebabkan kematian karena terhentinya
pernapasan atau peredaran otak.
d. Gejala putus zat,
yaitu gejala ketika dosis yang dipakai berkurang atau dihentikan pemakaianya.
e. Berulang kali
kambuh, yaitu ketergantungan menyebabkan craving (rasa rindu pada narkoba)
walaupun telah berhenti pakai. Itulah sebabnya pecandu akan berulang kali
kambuh.
f. Gangguan
perilaku, yaitu sulit mengendalikan diri, mudah tersinggung, menarik diri dari
pergaulan, serta hubungan dengan keluarga terganggu. Terjadi perubahan mental,
gangguan pemusatan perhatian, motivasi belajar lemah.
g. Gangguan kesehatan,
yaitu kerusakan atau gangguan fungsi organ tubuh seperti, hati, jantung,
paru-paru, ginjal, dan lai-lain,
h. Kendornya nilai-nilai,
yaitu mengendornya nilai-nilai kehidupan agama, sosial-budaya, seperti seks
bebas dengan akibat(penyakit kelamin, kehamilan tak diinginkan). Sopan santun
hilang. Ia menjadi asocial, mementingkan diri sendiri, dan tidak mempedulikan
kepentingan orang lain.
i. Masalah
ekonomi dan hukum, yaitu pecandu terlibat hutang, karena berusaha memenuhi
kebutuhannya akan narkoba. Ia mencuri uang atau menjual barang-barang milik
pribadi atau keluarga. Jika masih sekolah, uang sekolah digunakan untuk
membeli narkoba, sehingga terancam putus sekolah, dan di tahan polisi atau
bahkan di penjara.
EFEK SAMPING & CIRI – CIRI PECANDU NARKOBA
Efek narkotika tergantung kepada dosis pemakaian, cara
pemakaian, pemakaian sebelumnya dan harapan pengguna. Selain kegunaan medis
untuk mengobati nyeri, batuk dan diare akut, narkotika menghasilkan perasaan
“lebih membaik” yang dikenal dengan eforia dengan mengurangi tekanan psikis.
Efek ini dapat mengakibatkan ketergantungan. tanda tanda fisik, dapat dilihat
dari tanda – tanda fisik si pengguna, seperti :
1. mata merah
2. mulut kering
3. bibir bewarna kecoklatan
4. perilakunya tidak wajar
5. bicaranya kacau
6. daya ingatannya menurun
1. mata merah
2. mulut kering
3. bibir bewarna kecoklatan
4. perilakunya tidak wajar
5. bicaranya kacau
6. daya ingatannya menurun
Ada pun tanda – tanda dini anak yang telah menggunakan
narkotik dapat dilihat dari beberapa hal antara lain :
1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
2. wajah anak pucat dan kuyu
3. terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4. matanya berair dan tangannya gemetar
5. nafasnya tersengal dan susuh tidur
6. badannya lesu dan selalu gelisah
7. anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua
1. anak menjadi pemurung dan penyendiri
2. wajah anak pucat dan kuyu
3. terdapat bau aneh yang tidak biasa di kamar anak
4. matanya berair dan tangannya gemetar
5. nafasnya tersengal dan susuh tidur
6. badannya lesu dan selalu gelisah
7. anak menjadi mudah tersinggung, marah, suka menantang orang tua
Lalu bagaimana mengetahui bahwa anggota keluarga jadi pecandu
obat terlarang itu? Mardan Sadzali memberikan ciri-ciri yang mudah diketahui
pada pecandu narkoba.
• Pecandu daun ganja : Cenderung lusuh, mata merah, kelopak
mata mengattup terus, doyan makan karena perut merasa lapar terus dan suka
tertawa jika terlibat pembicaraan lucu.
• Pecandu putauw : Sering menyendiri di tempat gelap sambil
dengar musik, malas mandi karena kondisi badan selalu kedinginan, badan kurus,
layu serta selalu apatis terhadap lawan jenis.
• Pecandu inex atau ekstasi : Suka keluar rumah, selalu
riang jika mendengar musik house, wajah terlihat lelah, bibir suka pecah-pecah
dan badan suka keringatan, sering minder setelah pengaruh inex hilang.
• Pecandu sabu-sabu : gampang gelisah dan serba salah
melakukan apa saja, jarang mau menatap mata jika diajak bicara, mata sering
jelalatan, karakternya dominan curiga, apalagi pada orang yang baru dikenal,
badan berkeringat meski berada di dalam ruangan ber-AC, suka marah dan
sensitive.
CIRI-CIRI UMUM :
- Susah diajak bicara
- Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga
- Mulai pulang terlambat tanpa alasan
- Mudah tersinggung
- Mulai berani bolos
CIRI-CIRI PENYALAHGUNAAN NARKOBA :
Perubahan Fisik dan Lingkungan Sehari-hari
- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
- Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal
- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di
dalam tas
- Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan dibagian tubuh
- Sering kehilangan uang/barang di rumah
- Mengabaikan kebersihan diri
- Jalan sempoyongan, bicara pelo, tampak terkantuk-kantuk
- Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
- Sering menerima telepon atau tamu yang tidak dikenal
- Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, korek api di kamar / di
dalam tas
- Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan dibagian tubuh
- Sering kehilangan uang/barang di rumah
- Mengabaikan kebersihan diri
Perubahan Perilaku Sosial
- Menghindari kontak mata langsung
- Berbohong atau manipulasi keadaan
- Kurang disiplin
- Bengong atau linglung
- Suka membolos
- Mengabaikan kegiatan ibadah
- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-
tempat tertutup
- Menghindari kontak mata langsung
- Berbohong atau manipulasi keadaan
- Kurang disiplin
- Bengong atau linglung
- Suka membolos
- Mengabaikan kegiatan ibadah
- Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
- Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-
tempat tertutup
Perubahan Psikologis
- Malas belajar
- Mudah tersinggung
- Sulit berkonsentrasi
- Malas belajar
- Mudah tersinggung
- Sulit berkonsentrasi
DAMPAK PSIKOLOGIS & SOSIAL LAIN SECARA UMUM
- Emosi yang tidak terkendali
- Kecenderungan berbohong
- Tidak memiliki tanggung jawab
- Hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu
- Cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain
- Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan
- Tidak peduli dengan nilai atau norma yang ada
- Cenderung melakukan tindak pidana kekerasan
- Emosi yang tidak terkendali
- Kecenderungan berbohong
- Tidak memiliki tanggung jawab
- Hubungan dengan keluarga, guru dan teman serta lingkungannya terganggu
- Cenderung menghindari kontak komunikasi dengan orang lain
- Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan
- Tidak peduli dengan nilai atau norma yang ada
- Cenderung melakukan tindak pidana kekerasan
RESIKO PEMULIHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
- Umumnya seorang pengguna Narkoba membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
pemulihan kondisi fisik, psikis dan sosial. Dalam tahap pemulihan untuk
kembali pada kondisi yang wajar, korban harus menjalani program rehabilitasi
- Dibutuhkan biaya yang besar, waktu, upaya, kerja keras, disiplin, niat yang
kuat dan kerjasama antara keluarga dan lembaga/pusat rehabilitasi untuk
pemulihan
- Tidak ada jaminan sama sekali bahwa ia tidak dapat
kambuh/menggunakan lagi,
sekalipun seorang pecandu sudah pulih beberapa tahun. Pemulihan adalah
perjuangan seumur hidup.
sekalipun seorang pecandu sudah pulih beberapa tahun. Pemulihan adalah
perjuangan seumur hidup.
Pencegahan penanggulangan Narkoba
Penggunaan narkoba tidak sesuai dengan ketentuan disebut
penyalahgunaan narkoba. Sangat memprihatinkan penyalahgunaan narkoba ini yang
telah menimpa generasi muda, mulai dari anak SD sampai perguran tinggi. Mereka
yang terkena penyalahgunaan narkoba akan mengalami ketidak seimbangan emosi,
kemauan. Pola penyalahgunaan narkoba mula mula di mulai dengan bujukan,
penawaran, ataupun tekanan dari seseorang atau kelompok yang bersangkutan.
Dorongan rasa ingin tahu, ingin mencoba dan atau ingin merasakan maka anak mau
menerima tawaran tersebut.
Dan hal ini makin lama makin ketagihan, sulit untuk menolak
tawaran tersebut.
Korban-korban penyalahgunaan narkoba mulai sejak SD, SMP, SMA dan bahkan ke perguruan tinggi, untuk itu perlu ada usaha pencegahan sedini mungkin.
Korban-korban penyalahgunaan narkoba mulai sejak SD, SMP, SMA dan bahkan ke perguruan tinggi, untuk itu perlu ada usaha pencegahan sedini mungkin.
cara cara pencegahan meluasnya pengaruh penyalahgunaan
narkoba dikalangan pelajar. Dengan basis sekolah sebagai salah satu aspek
masyarakat yang menyiapkan warganya untuk masa depan. seperti bersikap dan
berperilaku positip, mengenal situasi penawaran/ajakan dan terampil menolak
tawaran/ajakan tersebut. Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah perilaku
manusia bukan semata-mata masalah zat atau narkoba itu sendiri. Maka dalam
usaha pencegahan meluasnya pengaruh penyalahgunaan narkoba itu perlu pendekatan
tingkah laku. Tentu saja hal ini perlu selektif, jangan sampai terjadi
sebaliknya. Karena dorongan rasa ingin tahu justru terjerumus dalam
penyalahgunaan narkoba. Maka dikembangkanlah cara belajar hidup bertanggung
jawab. Dan menangkal terjadinya kekerasan akibat penyualahgunaan narkoba. Cara
yang harus dilakukan adalah DARE (Drug Abuse Resisstance Education Program ),
yang populer di Amerika Serikat pada sekarang ini.
Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkoba
Penanggulangan Narkoba
Penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba saat ini menjadi
masalah yang sangat memprihatinkan dan semakin meningkat serta merupakan
masalah bersama antara yang melibatkan pemerintah dan masyarakat sehingga
memerlukan suatu strategi yang melibatkan seluruh bangsa dalam suatu gerakan
bersama untuk melaksanakan strategi dalam menanggulangi Narkob di negara kita
ini. sebagai berikut:
1. Bidang Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.
Mencegah penyalahgunaan narkoba dengan meningkatkan
kapasitas pada bidang terkait, meningkatkan kualitas seorang aparat, n
menumbuhkan kesadaran, kepedulian dan peran aktif seluruh masyarakat
melalui lembaga keagamaan, organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat,
pelajar, mahasiswa dan pemuda, pekerja, serta lembaga-lembaga lainnya yang ada
di masyarakat. (Pendidikan, Kesehatan sosial, Sosial-Akhlak, Sosial-pemuda
& OR Ekonomi-Tenaga Kerja). Mencegah terjadinya penyalahgunaan dan
perredaran gelap, dengan upaya-upaya yang berbasiskan masyarakat mendorong dan
menggugah kesadaran, kepedulian dan peran serta aktif seluruh komponen
masyarakat dengan motto yang menjadi pendorong semangat adalah ”Mencegah Lebih
baik Daripada Mengobati”
menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang mendorong timbulnya kesempatan atau peluang untuk melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dengan usaha kegiatan n menciptakan kesadaran, kepedulian, kewaspadaan, prilaku dan hidup sehat tanpa narkoba.
menghilangkan atau mengurangi faktor-faktor yang mendorong timbulnya kesempatan atau peluang untuk melakukan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, dengan usaha kegiatan n menciptakan kesadaran, kepedulian, kewaspadaan, prilaku dan hidup sehat tanpa narkoba.
Strategi Nasional Usaha Promotif
Usaha-usaha promotif dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan dn pengembangan lingkungan masyarakat bebas narkoba, pembinaan dan pengembangan pola hidup sehat, beriman, kegiatan positif, produktif, konstruktif dan kreatif.
Strategi nasional untuk komunikasi, Informasi dan
Pendidikan Pencegahan.Usaha-usaha promotif dilaksanakan dengan kegiatan-kegiatan pembinaan dn pengembangan lingkungan masyarakat bebas narkoba, pembinaan dan pengembangan pola hidup sehat, beriman, kegiatan positif, produktif, konstruktif dan kreatif.
Pencegahan penyalahgunaan narkoba terutama diarahkan kepada generasi muda (anak, remaja, pelajar, pemuda, dan mahasiswa). Penyalahgunaan sebagai hasil interaksi individu yang kompleks dengan berbagai elemen dari lingkungannya, terutama dengan orng tua, sekolah, lingkungan masyarakat dan remajapemuda lainnya, oleh karena itu Strategi informasi dan Pendidikan Pencegahan dilaksanakan melalui 7 (Tujuh) jalur yaitu :
o Keluarga, dengan sasaran orang tua, anak, pemuda, remaja dan anggota keluarga lainnya.
o Pendidikan, sekolah maupun luar sekolahdengan kelompok sasaran gurutenaga pendidikan dan peserta didikwarga belajar baik secara kurikuler maupun ekstra kurikuler.
o Lembaga keagamaan, engan sasaran pemuka-pemuka agama dan umatnya.
o Organisasi sosial kemasyarakatan, dengan sasaran remajapemuda dan masyarakat.
o Organisasi Wilayah Pemukiman (LKMD, RT,RW), dengan sasaran warga terutama pemuka masyarakat dan remaja setempat.
o Unit- unit kerja, dengan sasaran Pimpinan, Karyawan dan keluargannya.
o Mass Media baik elektronik, cetak dan Media Interpersonal (Talk show dan dialog interaktif), dengan sasaran luas maupun individu.
- http://lisarisa88.blogspot.co.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar